NUSAIDAMAN

Selamat Datang, Teman... Terima Kasih sudah berkunjung...

Senin, 09 Februari 2009

haRaPan

Wiken kemaren, aku sempet2in buka-buka lagi agenda n buku2 catatan semasa kuliah. Ada banyak jadwal kuliah, asistensi, ngawas, rapat, ngajar privat, etc...
Huaaa really miss the moment...^_^
Masa-masa jadi mahasiswa, ternyata banyak kenangan juga disana.
Dan di antara sekian jadwal yg padat ituw *cailah* aku nemu beberapa tulisan. Ada yg beberapa aku buat sendiri, ada juga tulisan dari teman yg aku tulis di bukuku.
Ternyata benar, kalo orang bilang ”ikatlah ilmu itu dengan menulisnya”. Sungguh, melihat dan membaca lagi tulisan2 itu membawa rasa baru dalam mood-ku. Setidaknya sedikit terlepas dari rutinitas kantor yg kadang bikin gerah, hehe...
Dan di bawah ini salah satu tulisan yg pernah aku buat. Cekidot...

HARAPAN

Seorang anak kecil terlihat sangat tekun membuat gundukan-gundukan kecil dari pasir. Setelah agak banyak, perlahan-lahan ia menyusunnya lebih tinggi lagi. Ia sedang membuat istana pasir rupanya. Walaupun ombak berkali-kali datang dan meruntuhkan bangunan kecilnya, ia tetap sabar menyusunnya kembali. Sesekali ia mengusap peluh di dahinya. Namun tak terlihat sedikitpun kejenuhan di wajahnya yang memerah karena berada di bawah terik matahari.

Perlahan, kakiku melangkah menghampiri anak kecil itu.
”kalo aku berhasil membuat istana ini sampai selesai, mama janji mo ngasih hadiah ke aku” jawabnya optimis saat kutanya mengapa dia begitu asik dengan dunianya.

Harapan. Ya, harapan. Satu kata itu yg dapat kutangkap dari binar mata anak itu saat ia berhasil menyusun satu undak lagi dari ”istananya”. Harapan bahwa istananya akan tegak berdiri. Harapan bahwa ia akan mendapat hadiah dari mamanya.

Seperti itulah manusia menjalani hidup. Penuh dengan harapan. Bukan hal yang sulit bagi Tuhan untuk memberi tahu kita apa yg terjadi di hari esok dan seperti apa akhir hidup kita. Tapi mengapa tidak demikian adanya? Karena Dia memberi kita kesempatan untuk memiliki harapan. Harapan untuk meraih sesuatu yg kita impikan, harapan untuk menjadi lebih baik. Harapan untuk meraih keselamatan dunia akhirat.

Harapan memberi kita energi untuk terus melangkah menjalani hidup walau sesekali ombak kegagalan menghempaskannya. Meski kadang air mata kesedihan memburamkan mimpi kita. Tapi tidak selayaknya kita menjadi manusia yang lemah dan cengeng yang menyerah pada kenyataan pahit, yang pasrah pada keadaan zaman yang semakin pelit menyuplai orang-orang baik. Yang semakin enggan menebar aroma kedermawanan.

Mahasiswa -dengan segala atribut yang melekat padanya- saat turun kejalan menyuarakan aspirasi, pun bukan tanpa harapan. Mereka bersuara dengan harapan akan suatu kondisi bangsa yg lebih baik. Harapan pulalah yg membuat kaum Muslimin rela mengorbankan harta, keluarga, bahkan jiwa raga untuk berjuang di jalan-Nya. Harapan untuk menggapai ridho-Nya, harapan untuk menjumpai surga-Nya. Harapan untuk dapat meniti Sirathal Mustaqin dengan selamat. Itulah letak kekuatan dari setiap harapan yang kita miliki.

Akhirnya, milikilah harapan itu, teman. Jangan biarkan kehidupan ini berjalan tanpa sebuah ruh itu. Sebab tanpanya, kita hanya akan menjadi seonggok jasad yg berkeliaran di muka bumi ini sembari menunggu maut menjemput. Sebaliknya, dengan menggenggam harapan itu, kita akan berusaha untuk menjadi manusia yg kebih baik, manusia yg berarti dengan senantiasa menebar manfaat bagi orang lain.



*tulisan ni pernah dimuat pada rubrik Refleksi di buletinnya ana Elektro. Neo Electrical Media. Tempat aku belajar nulis, n belajar jadi jurnalis. Iyaaa walopun masi amatiran^_^*

Label:

3 Komentar:

  • Pada Senin, Februari 09, 2009 9:35:00 AM , Anonymous Anonim mengatakan...

    mantap dek.. setelah baca..jadi kangen nulis lg.. hiks..dah lama gak gerakkan jari ini lagi :(

     
  • Pada Senin, Februari 09, 2009 8:54:00 PM , Blogger ãñÐrî ñâwáwï mengatakan...

    tok tok tok...
    Assalamu'alaikum...

    Itu kalo ndak salah ada Haditsnya dik Illa, "Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya" hmmm sama dengan TagLine http://ilmukomputer.org garapan Kang Romi. AlhamduliLLah ikut nyumbang beberapa tutorial butut disitu, hehee...

    Terus berkarya ya Illa, jadilah orang yang bermanfaat bagi Saudara/i yang lainnya. Jadi inget kata-kata Sahabat Nabi, Ali bin Abi Talib:
    "Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan."


    Nice Post, Keep Share & CU Arround
    Wassalam

     
  • Pada Selasa, Februari 10, 2009 12:33:00 PM , Blogger NURFADHILAH NURDIN mengatakan...

    @anDri

    waalaikum salam warahmatullah...
    yeap yeap masuk bang...

    oww aku baru tau kalo itu hadis. Dulu cuman dengar senior di kampus bilang gituh. Jazakallah infonya bang..:)
    makasih udah nimbrung, keep share yak...
    nice to see you here, *halah*

    @deen
    wadoh... jamal nech.. *jadi malu*
    iya kak, tnyata nulis enak ya...
    tukeran link ya kak...

     

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda