NUSAIDAMAN

Selamat Datang, Teman... Terima Kasih sudah berkunjung...

Senin, 02 Februari 2009

peLanggan aneH

Beberapa hari yang lalu ibu nelpon. Cerita2 gitu. Yaa paling seputar kegiatannya hari ini, seharian ngapain aja. Oia, dy ngabarin kalo si aLLi, kakaku yg dijakarta (yang aku ceritain sebelumnya) katanya udah mengusulkan nama buat dipindahin ke makasar. Trus kakaku yg dikendari Insya Allah per 1 januari 2010 udah bisa pindah ke makasar.
Iyakh... kalo aku gak ikutan pindah ke makasar, brarti gw sendiri donk yang tinggal paling jauh??? Mereka udah pada ngumpul di makasar. Wadoh, mengingat ini gw jadi panik sendiri. Memang siy beberapa hari terakhir ini, gw selalu berpikir tentang penempatanku. Mudah2an di Makasar ya Allah. Buat teman2 yang membaca tulisan ini, plizzz doain yak mudah2an bener dapat penempatan makasar. Pliiiizzz...

Biarpun kata banyak orang dapat penempatan di Jawa tuh kayak nemu emas. Gimana gak, industri di sana sini. Banyak sumber penghasilan, secara tarif industri tuh gak sama dengan tarif biasa. Trus banyak sumber daya buat dijadiin pembangkit. Jadi bisa dibilang kecil banget kemungkinan untuk dapat pemadaman bergilir. Beda dengan di luar Jawa. Hhh....

Talkin bout industri, tadi aku ikut rapat dengan calon pelanggan baru yang minta penambahan daya atau penyambungan baru. Dengan kondisi kantor yg sedang dalam krisis energi, proses penambahan daya harus melalui persetujuan kantor Wilayah, palagi yang dayanya besar. Dan aku disuruh mengikuti rapat itu. Yo wis...

Yang bikin kaget, ada salah satu dari 5 pelanggan hari itu yg ternyata usahanya adalah cafe dan sejenisnya. Yeah... diskotik, karaoke, restoran, dan semacamnya. Semuanya berada dalam satu gedung itu. Dia mengatakan entertainment life lah. *mana lagi dy menjelaskan itu sambil tertawa terbahak-bahak. giLa!! Apa yang lucu? untungnya gak ada yg merespon balik ucapan garing itu*
Tiba-tiba aku jadi bergidik melihat pelanggan itu. Hiyyy... membayangkan apa saja yg terjadi di dalam gedung itu. Naudzu biLLah min Dzalik...
Saat itu juga, aku langsung memanjatkan doa dalam hati, mudah2an pak Sugeng, yang menentukan keputusan pada rapat itu, tidak meluluskan permintaan pelanggan yang satu ini.

Pembicaraan makin alot, karena pelanggan ni hanya beroperasi di waktu malam, sedangkan kami tidak mengijinkan memakai saat malam, mengingat beban puncak 16000 MW harus tetap dikendalikan. Kecuali jika mereka bersedia membayar 2 kali lipat tarif di luar beban puncak. Aku sendiri sudah tidak terlalu memperhatikan alur pembicaraan yg ada, sibuk dengan doaku sendiri...

”Diskusi” itu berakhir, dengan keputusan penyambungan belum bisa dilakukan, sampai pihak pelanggan tu bersedia menyepakati aturan yg ada. Tapi yang pasti kami –tepatnya pak Sugeng- tidak akan menurunkan tarif yg kami ajukan. Terserakh dia mau menerima ato tidak. Alhamdulillah....

Saat pelanggan sudah pulang, dan tinggal hanya kami –pihak kantor- yang berada diruangan itu, iseng2 sy bertanya pada pak Sugeng ”pak, gimana nanti kalo misalnya mereka akhirnya sepakat dengan tarif ini? Kira2 disambungkan gak pak?” Pak Sugeng menjawab ”Mestinya begitu. Tapi sy berharap gak usah deh. Biar diskotiknya ga usah buka. Bisa2 kita kena imbas dosanya”. Refleks sy menyambar ”sepakat, Pak!”

Hmm... mungkin pelanggan itu suatu saat akan terpaksa menyepakati aturan ini, dan kembali menghadap buat permintaan penyambungan. Kemungkinan itu ada, mengingat kantor ini masih satu2nya penyuplai listrik di negara ini. Aku cuman berharap, saat akhirnya mereka sepakat, dan akan dilakukan penyambungan, setidaknya aku tidak berada dalam forum itu. Yeah, sekedar meminimalisir dosa mungkin.
Astaghfirullah,,, ampuni hamba-Mu yang dhaif ini Ya Allah. Tetapkan aku dalam naungan ridha-Mu. Jangan sesatkan aku pada lingkaran syubhat ini...T_T

2 Komentar:

  • Pada Rabu, Februari 04, 2009 11:17:00 AM , Anonymous Anonim mengatakan...

    tp kenapa klo mau pasang daya baru di BTS, selalu saja ada alasannya, belum bisa pake tarif reguler, nggak ada stock Kwh bede,ato apalah. jd pake tarif multiguna dulu. biasanya selama 3 bulan, bahkan ada smpe setahun. yg biaya perbulannya "tidak berprikemanusiaan". jutaan bahkan smpe puluhan juta. pyuff....., Terlaluuu....

     
  • Pada Kamis, Februari 05, 2009 12:39:00 PM , Blogger NURFADHILAH NURDIN mengatakan...

    @Acculk
    krisis energi kan lagi melanda bangsa tercinta ni. *halah* harga TDL tu dah gak sesuai dengan biaya yg harus dikeluarkan PLN buat menghasilkan kwh, seiring naiknya harga BBM. bayangin, tarif TDL itu yg Rp.439 udah dr taun 2003, waktu solar masi 1800. lah, skarang biarpun turun, kan masih 5000-an. kalo masi dijual dengan harga segitu, PLN akan terus merugi, sementara pemerintah menekan PLN juga untuk mengurangi subsidi. kalo udah kyk gini, darimana PLN dapet duit buat trus menghasilkan listrik???

    Lagian kak, tarif itu memang hanya untuk industri (mungkin contohnya BTSta' itu), karena memang industri dianggap mampu mengimbangi ketimpangan di PLN ini. buat pelanggan rumah tangga tetap tarif biasa koq.

    ==> sebenarnya gw males reply komen ni, yg ngomeng sering pakamosi2 bla...tapi gapapa deh, demi kerjaan, qiqiq...

     

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda