NUSAIDAMAN

Selamat Datang, Teman... Terima Kasih sudah berkunjung...

Selasa, 02 Juni 2009

1 JUNI

Sayah tidak tau musti menulis apa. Dari kemaren sy sudah ber-azzam (bbeugh...serius amit) akan menulis sesuatu dalam menyambut hari ini, tapi kenapa jadi uninspired gini yah? Dari kemarin yg kukerjakan hanya mutar WMP, nyetel2 lagu, liat2 foto, buka2 tulisan yg dulu, keluar nonton, balik lagi karena tidak ada acara yg bagus, dan akhirnya milih membaca buku. Padahal sy harus menulis. Harus!!! Ayo iLLa…. Write something!!!
Oke oke mari kita mulai………………

--------------------------------------------------------------------------------------------

Folder itu masih tersimpan di hape jadul ku.
Messages --> Text Messages --> My Folders --> 23 taon
Iyah. Folder yang menyimpan sms-sms ucapan selamat ulang taun yg ke-23 dari kakak, teman, sahabat, dan orang2 tersayang lainnya. Hyaaa sekarang sudah 24 taon aja. Gak kerasa? Ah, kerasa gak kerasa sih.
Masih ingat, 1 Juni tahun lalu masih merasakan euforia gegara pengumuman akhir dari kantor tempat sayah berada skarang. Iya, pengumumannya tanggal 30 Mei 2008.
Dalam kurun setahun ini, pastinya banyak hal baru yg terjadi. Tak lama setelah ulang tahun itu, sy berangkat ke Bogor untuk menjalani diklat prajabatan selama hampir 3 bulan. Selanjutnya medio September 2008 ke Surabaya, sesuai keputusan Pusat dimana sy mesti menjalani On Job Training. Sampe saat ini.

(Sampai di paragraf ini, sy masih tidak tau mesti melanjutkan tulisan ini ke arah mana. Napa jadi susakh begini yak??)

Sy sudah berusaha mengingat2 momen yang kira2 bisa kutuangkan menjadi tulisan. Ah, tidak ada yg spesial. Flat. Tapi tiba2 sy menjadi panik dengan keadaan ini. Gejala apa ini? Saya pernah mendengar pepatah :

Jika seseorang memiliki hari yg lebih baik dari kemarin, maka beruntunglah ia
Jika seseorang memiliki hari yg sama dengan kemarin, maka merugilah ia
Jika seseorang memiliki hari yg lebih buruk dari kemarin, maka celakalah ia


Apakah kesulitanku untuk merunut kejadian setahun belakangan ini karena hari2 yg kujalani ternyata sama dengan setahun kemarin? NaudzubiLLah, semoga tidak.
Karena kutau, setiap detik akan ada pertanggungjawabannya. Di suatu hari dimana seluruh anggota tubuh akan melaporkan setiap yg dilakukannya semasa di dunia. Di hari dimana tak ada lagi yang mampu disembunyikan, sebesar Dzarrah sekali pun.

weLL, 1 Juni 2009. 24 years old already, Waaa....
Tidak ada yg mampu kukatakan lagi selain memenuhi ruang hatiku dengan segala kesyukuran pada-Nya. Tentu saja. Di usia ini, Alhamdulillah Allah menganugrahkan rejeki dengan pekerjaan ini. Diluar segala resiko yg mesti kuhadapi, aku harus tetap bersyukur. Dan berharap semuanya menjadi Barokah buatku dan orang2 di sekitarku.

24 tahun. Bukan angka yg sedikit lagi. 288 bulan. 8640 hari. 207.360 jam. 12.441.600 menit. 746.496.000 detik. Wa!!!!!! Banyak sekali. 746 juta detik! Wew... kalo jadi duit bisa wat beli apa aja yah?

Jika pun Alloh masih memberiku waktu untuk kujalani setahun kedepan, (kalo boleh) sy ingin meminta untuk tidak lagi disilaukan oleh kefanaan dunia. Tentunya tanpa menafikan kenyataan bahwa dunia adalah ladang amal kita, untuk menyiapkan bekal menuju akhirat yg kekal. Namun cukuplah ia berada di genggaman, tidak di hati. Semoga sy mampu mengaplikasikan ini. Sebab telah kurasakan sendiri, terlalu banyak berharap pada hal2 yg bersifat duniawi hanya membawaku dalam kondisi yg tidak lebih baik. Berbagai hal yang datang dan pergi, serupa bingkisan kebahagiaan, namun toh nyatanya bukan. Semuanya semu, serba tidak jelas, ambigu. Dan akhirnya? Yang tersisa hanya rasa bersalah pada-Nya. Semoga Alloh mengampuniku....

Next, I just want to make it simple. Bahwa semua yg kulakukan senantiasa berada dalam bingkai ibadah kepada-Nya. Hanya itu. Yeah, meskipun kuakui, segunung teori memang akan sangat mudah terurai, namun dalam kenyataannya, (meminjam istilah salah seorang teman) ini bukan tangan yang mudah di bolak balik, ataupun tidak semudah mengikat tali sepatu. *buat yg punya hak paten, pinjam quote-nya nah*.
Tapi bukankah kita punya Alloh, Sang Pemilik Kehidupan? Sungguh, tidak ada yg tidak mungkin bagi-Nya. Cukuplah Dia yang menjadi penolong kita, menjadi sumber kekuatan kita dalam menjalani hidup yg serba complicated.

Begitu saja. Sayah semakin bingung melanjutkan tulisan ini. Kalau suatu saat ada yg ingin kutambahkan, sy toh bisa meng-edit tulisan ini. Kalo tidak, ya sudah. Biarkan ia tersimpan di folder ”zona bijak” di lepiku.

sekali lagi, terima kasih untuk semua ucapannya teman. Dan buat yg lupa, tidak ingat, dan sejenisnya, sayah.... sayah.... ah tidak apa2. Satu hal, tidak dianggap itu sakit, Jendral! xixixix....


seLamat uLang tahun, iLLa......... (ngomong sendiri)

3 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda